How Melbourne Breaks Your Heart

  Segerombolan orang berdiri di depan Stasiun Flinders St yang menghadap Elizabeth St. Sekitar sepuluh. Dua puluh. Atau mungkin tiga puluh orang. Siapa peduli terhadap jumlahnya. Laki-laki itu berdiri di antara kerumunan. Memperhatikan crossing lights. Lima. Empat. Tiga. Dua. Satu. Warnanya masih merah. Siapa yang tahu persis lampu penyebrang jalan…

WA : The Cost of Living in the Middle of Nowhere

  Langit senja perlahan mengurai warnanya dari emas jingga menjadi serabut merah muda. Manis gulali. Warna langit seperti ini tidak terjadi setiap hari. Dan perenungan saya terhadap eksistensi hidup tak juga timbul setiap hari. Apalagi saat bekerja. Namun, kadar kontemplasi lebih banyak hadir saat saya hidup di –katakanlah- desa. Akhir…