About Farid

About Farid

 

Ketika lulus SMA, Farid Firdaus pernah terpukul lantaran sahabatnya mati oleh asma. Sejak itu, dia memutuskan untuk tidak lagi bersikap terlalu sentimentil terhadap hal yang berbau perpisahan.

Waktu menuju usia 20, dia pernah membuat blog di website cuma-cuma. Blog itu, pikirnya, diharapkan menjadi cermin untuk menganalisa apakah dirinya bisa terkena sindrom usia 20an. Harapannya pun muluk : blog harus mampu bertahan sampai usianya 30. Tapi sayang, blog gratisan itu bubar di tahun ketiga.

Sekarang, dia mulai melihat hidup bukan lagi seperti arena pacuan kuda. Sahabat SMAnya mungkin saja sedang tertawa di surga. Dia berharap blog baru ini, minimal menjadi hiburan di saat gulita.

 

1 January 2017