Hitchhiking

 

Namanya Steven. Pada 3 Januari itu, dia masih menikmati pekan liburan tahun baru 2017. Umurnya mungkin sekitar akhir 20an.

 

Steven adalah orang ketiga yang saya tumpangi mobilnya hari itu. Yep, menumpang secara gratis.

 

Setelah tanpa rintangan yang berarti  tiba di Forth, Tasmania, hari kedua di desa ini, saya perlu membuat akun bank sebagai syarat bekerja. Meskipun hari pertama bekerja baru terjadi pada 10 Januari.

 

Saya tinggal di farmhouse bersama enam orang lainnya (bagian para penghuni di farmhouse ini akan saya ceritakan terpisah). Lantaran mereka semua bekerja sejak pagi hingga sore hari, jelas tidak ada yang bisa mengantar saya ke NAB bank cabang terdekat, yang terletak di pusat Devonport. Jarak dari Forth ke Devonport sekitar 20 menit dengan menggunakan mobil.

 

Seorang kawan pun menganjurkan untuk melakukan hitchhiking. Selama ini saya cuma melihat contoh hitchhiking di film-film. Biasanya film horror, dimana adegan menumpang mobil orang asing berakhir menjadi mimpi buruk. Satu contoh lagi, yang agak mirip hitchhiking adalah joki 3in1 di Jakarta.

Pikir saya ketika pertama kalinya melakukan hitchhiking begini : “am I totally broke or what?! Lagian ini bukan dalam rangka pergi lintas kota, cuma ke bank di pusat kota. But hey, don’t be stupid. Di desa Forth yang permai ini jarang bus atau taksi lewat,”

Semula, dari Forth ke Devonport menjadi perkara yang mudah. Meskipun saya harus menumpang dua mobil menuju pusat kota. Karena, satu mobil pertama menuju arah yang berlawanan. Mungkin para pengendara mobil di Forth sadar betul mengenai sangat jarangnya publik transportas di kawasan mereka. Alhasil, mereka berbaik hati menerima penumpang asing.

 

Tapi lain cerita ketika perjalanan balik pulang dari Devonport ke Forth. Logikanya begini, “Ngapain orang-orang yang tinggal di perumahan sekitar Devonport mesti pergi ke desa di jam 4 sore?”

 

Saya pun tidak berpikir polos-polos amat. Saya tidak berdiri dan melambaikan tangan di pusat keramaian kota untuk mencari tumpangan. Strategi saya adalah jalan kaki sebentar menuju persimpangan jalan ke arah highway.

Singkat cerita, setelah hampir satu jam berdiri, dan banyak mobil melalui saya begitu saja, saya ingat sempat melihat mobil Steven dan raut wajah pedulinya. Informasi saja, dalam melakukan hitchhiking ada tiga hal penting, yakni eye contact, senyum, dan berpikir positif.

 

Jadi mata saya sempat menangkap mata Steven. Namun dia tidak menepi. Di sinilah gunanya berpikir positif. Tapi jujur, saya pun sempat berpikir begini : “Damn, am i not good enough, or not smart enough?” Berasa ditolak satu kota! :D.

Akhirnya, 15 menit kemudian, saya yang posisinya sudah tidak mengacungkan jempol di pinggir jalan kembali melihat mobil Steven. Kali ini dia menepi. Kelak saya tahu, sebelumnya Steven memang ingin menepi saat melihat saya. Tapi ada keperluan penting yang mesti dia lakukan

Tidak mau membuang kesempatan, saya pun langsung nyerocos. “Hey, mate, I really need to go home. I think it’ll take 20 minutes from here to Forth. I can’t find any bus,”

 

Dan Steven membolehkan saya menumpang dengan berkata, “Jump in, mate” 

Aturan berikutnya dalam hitchhiking adalah berinteraksi. Dalam hal ini, menjawab sesopan mungkin pertanyaaan pengendara mobil selama perjalanan wajib hukumnya. Kalau bisa, ada juga pertanyaan timbal balik. Topik pembicaran yang ringan-ringan saja, bukan soal politik, apalagi agama.

Dari pembicaraan saya dengan Steven, saya mengetahui, dia lahir dan besar di Tassie, belum pernah ke Indonesia, serta punya banyak teman di Melbourne. Ketika itu, saya belum sadar, kalau dia sore itu tidak ada tujuan lain ke Forth, selain untuk mengantar saya pulang.

 

Steven benar-benar mengantar sampai depan farmhouse. Di akhir perjalanan sore itu saya sebetulnya baru bertanya nama panggilan dan tujuannya setelah melewati Forth. Jawaban dia singkat saja. “Nice to meet you, mate. My name’s Steven, and I’ll back to my home, at Devonport”

 

 

Wikipedia :

Hitchhiking (also known as thumbing, hitching, or autostop) is a means of transportation that is gained by asking people, usually strangers, for a ride in their automobile or other vehicle. A ride is usually, but not always, free.

3 thoughts on “Hitchhiking

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *