Sapi-Sapi yang Tidak Terlalu Gemuk

Sebagian tulisan ini pernah terbit di Investor Daily edisi 24 September 2016. Di blog ini, saya edit lagi, supaya kata-katanya nggak seperti di koran 😀

September lalu, saya pernah diajak jalan-jalan selama empat hari oleh Taiwan Leisure Farm Development Association, sebuah lembaga non profit yang fokus pada kegiatan pengembangan dan promosi agrowisata di Taiwan.

Menurut informasi yang saya terima, agrowisata di Taiwan banyak menyasar turis Asia seperti Hongkong, Makau, Malaysia, Singapura, dan Indonesia.

Namun, pemerintah Taiwan merasa perlu lebih agresif mempromosikan wisata ini ke pasar Indonesia. Bahkan, mereka selalu mengupayakan pemberian sertifikat halal pada restoran ataupun dapur untuk tempat-tempat agrowisatanya. Sertifikat seperi muslim friendly tourism dan muslims friendly restaurant ini diterbitkan oleh The Chinese Muslim Association.

Ibu Kota Taipei tentu bukan tujuan untuk melakukan pelesiran khas peternakan di Taiwan. Karena, menikmati agrowisata berarti waktunya menyingkir dari hiruk pikuk pusat kota. Kesegaran udara adalah hal yang pertama dicari. Di Taiwan, para wisatawan bisa memulainya dari bagian barat dengan menyambangi The Flying Cow Ranch di Tongxiao Township, Miaoli.

Dari Taiwan Taoyuan International Airport, jarak tempuh ke Flying Cow Ranch sekitar satu setengah jam dengan menggunakan bus. Peternakan ini mengklaim dirinya sebagai the most childish ranch in western taiwan. Sepertinya jargon itu memang cocok disandang.

Total luas Flying Cow Ranch mencapai 120 hektar (ha). Namun hanya 60 ha yang dibuka untuk pengunjung. Sementara jumlah sapi yang dipelihara mencapai 350 ekor. Dari situ, cuma sekitar 50 sapi yang diperbolehkan berinteraksi langsung denga para pengunjung.

Sebetulnya, sapi bukan satu-satunya hewan yang bermukim di sini. Flying Cow Ranch dibagi enam area. Pertama, tentu dairy cattle area, sebuah ladang hijau bagi sapi jenis Jersey dan holstein. Selanjutnya, terdapat area untuk domba barbados dan kambing hitam.

Di Flying Cow Ranch, turis juga bisa bersentuhan dengan kelinci yang ditempatkan dalam sebuah rumah. Sementara di butterfly area, pengunjung dapat menemukan banyak kupu-kupu gagak ungu pada periode Juni sampai Oktober. Di sini kita bisa mengerti, kenapa perternakan ini dinamai hewan imajinatif yang tidak pernah eksis di dunia nyata.

Selayaknya peternakan, turis dapat menikmati produk dari hasil hewan ternak. Namun ini bukan berarti daging sapi yang diolah untuk dimakan, tapi lebih kepada produk susu dan turunannya seperti keju, ice cream, yogurt, serta kosmetik.

Pada bagian akomodasi, Flying Cow Ranch menyediakan sejumlah kamar dengan dua tempat tidur yang cocok untuk keluarga. Tarif masuk ditawarkan sebesar 220 NT$ dan menginap sebesar 3.600 NT$ per malam.

Sekedar catatan yang bersifat subjektif. Ketika di lokasi, saya nggak melihat rombongan sapi-sapi gemuk. Mungkin mereka di balik bukit, atau pada tempat yang saya tak kunjungi. Di satu sisi, saya juga nggak begitu paham standar gemuknya sapi itu seperti apa.

Tapi yang saya tangkap dari keseluruhan konsep Flying Cow Ranch adalah meskipun imajinatif, mereka tidak menjual hal-hal yang terlalu palsu. Jika memang ada sapi yang hanya mau makan di tempat yang menurut mereka nyaman, ya mereka tidak harus selalu berinteraksi dengan pengunjung. Pohon-pohon besar juga dipertahankan keasriannya di sini.

Saya pernah iseng bertanya kepada pengelola Flying Cow Ranch, bagaimana kalau pengunjung hanya memesan hotel tanpa melakukan aktivitas wisata atau terlalu demanding dengan pelayanan hotel?

Mereka menjawab, hal tersebut tentu hak dan pilihan pengunjung. Tapi jelas, meraka tidak menawarkan hal-hal ekstra dalam pelayanan hotel, karena bukan itu jualannya. Mereka pun menjual pernak-pernik cinderamata serta produk hasil peternakan. Yang saya lihat, penjualnya tidak menjajakan barang secara berlebihan.

Ide-ide edukasi agrowisata Taiwan bisa dibilang menawarkan aktivitas lebih dari sekedar agenda petik stroberi, jalan-jalan di kebun teh, atau foto-foto selfie di kebun anggrek.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *